Tuesday, February 23, 2010

ANALISIS FILM WALL-E DILIHAT DARI SUDUT PANGDANG MATA KULIAH INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER


            Salah satu film yang hasil garapan Animation Studio, WALL-E berhasil merebut jutaan penonton diseluruh dunia. Isu utama yang ditunjukkan dari film ini adalah “Bagaimana sampah dapat mengubah kehidupan manusia di bumi?”. Film ini bercerita tentang satu-satunya robot pembersih yang masih tersisa pada tahun 2110. Robot ini bernama WALL-E, sebuah nama yang berasal dari singkatan Waste Allocation Load Lifter Earth Class. WALL-E sengaja diciptakan untuk menyelesaikan masalah sampah yang ada di bumi. Sementara manusia mengungsi ke sebuah kapal luar angkasa, WALL-E akan bekerja membersihkan sampah-sampah.
            Too much garbage in your place? There is plenty of space out in space! BnL StarLiners leaving each day. We’ll clean up the mess while you’re away. The jewel of BnL fleet, The Axiom. Spend your 5 years cruising in style. Maided on 24 hours a day by our fully automated crew, while your captain and auto pilot try to course for non-stop entertainment. Buy and dinning and with our all acces hover-chairs, even grandma can join the fun. There is no need to walk. The Axiom, putting the star in an executive StarLiner. Because of BnL, space is the final frontier.
            Kata-kata di atas berupa cuplikan dialog dari film WALL-E. Harapan manusia terhadap benda mati sangatlah besar, sehingga manusia pergi meninggalkan bumi dan hanya menyisakan robot-robot pembersih untuk melakukan tugasnya. Film animasi yang berdurasi sekitar 2 jam ini tidak hanya menampilkan sisi moral dari sebuah benda mati, tetapi juga berisi kisah interaksi hubungan antara robot-robot, robot-manusia serta manusi-manusia. Interaksi robot dan manusia adalah isu yang saya angkat dari film ini dan akan dibahas pada pembahasan kali ini.
            Pada dasarnya, komputer dan peralatannya harus didesain sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dan dapat membantu manusia dalam pekerjaan sehari-hari ( disesuaikan dengan tugas khusus yang diberikan ). User interface tidak cukup hanya berpenampilan “bagus” tetapi harus dapat mendukung tugas yang dilakukan manusia dan dibuat menghindari kesalahan-kesalahan kecil.
Cara komunikasi antara user dan komputer dibedakan 2 (dua) yaitu, langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung berupa dialog dengan feedback dan kontrol dari performance tugas. Sedangkan tidak langsung berupa proses background dan batch. Beberapa contoh interaksi yang dapat kita ambil dari film ini, yakni ketika WALL-E bertemu dengan seorang wanita di pesawat Axiom dan berbicara satu sama lain (langsung) serta pemenuhan tugas WALL-E untuk membersihkan bumi demi kelangsungan hidup manusia (tidak langsung).
Pada dasarnya, film WALL-E ini memenuhi persyaratan suatu model interaksi yakni, sistem interaktif yang bertujuan untuk membantu user dalam menyelesaikan masalah dari beberapa aplikasi/domain. Terdapat beberapa terminology dalam model interaksi yang terkait dengan film akan dibahas, yakni : domain, task, goal dan intention. Yang pertama adalah domain, merupakan daerah keahlian dan pengetahuan dalam beberapa kegiatan nyata. WALL-E berupa robot pembersih yang memiliki tugas utama membersihkan sampah, hal ini disebut sebagai domain. Yang kedua adalah task atau tugas, merupakan operasi untuk memanipulasi konsep domain. Memanipulasi yang dimaksud adalah cara untuk melakukan tugas utamanya. Dalam hal ini WALL-E melaksanakan tugas utamanya sebagai robot pembersih dengan cara mengalokasikan sampah yang di-press dan disusun pada bidang yang kosong. Yang ketiga adalah goal atau tujuan, merupakan output yang diinginkan dari sebuah tugas yang dilaksanakan. Tujuan yang diinginkan pada kehadiran WALL-E pada film adalah keadaan bersih agar manusia dapat kembali lagi untuk menghuni bumi. Model yang terakhir adalah intention atau rencana, merupakan aksi khusus untuk memenuhi tujuan. Aksi yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan cara pengungsian sementara manusia-manusi di bumi agar WALL-E dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal.
Secara keseluruhan film WALL-E ini berdasarkan pada interaksi manusia dan komputer. Interaksi yang dibuat atau memang sengaja ditimbulkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Implementasi yang sederhana yang dapat menjadi contoh saat ini adalah manusia menggunakan kalkulator sebagai mesin penghitung. Isu yang saya angkat mengenai interaksi manusia dan komputer pada akhirnya kembali pada seberapa besar kebutuhan yang diharapkan untuk dikerjakan oleh alat bantu dalam hal ini adalah komputer.